TERSEDIA : BUKU ANALISIS - BUKU BIOGRAFI - BUKU BISNIS - BUKU CERITA - BUKU DEWASA - BUKU HUMOR - BUKU MANAJEMEN - BUKU MOTIVASI - BUKU NOVEL - BUKU PELAJARAN - BUKU PERDAGANGAN - BUKU PSIKOLOGI - BUKU RELIGI - BUKU TUTORIAL - GADGET HEWAN - GADGET PERMAINAN - GADGET JAM - GADGET KALENDER - RANGKAIAN ELEKTRONIKA - SMS GRATIS

Minggu, 29 Januari 2012

Lampu disco dengan IC 555

Dalam rangkaian ini perioda nyala dan padam dari lampu akan bervariasi setiap 1 detik. Yang berfungsi sebagai saklar adalah komponen triac yang bekerjanya dikontrol oleh pulsa yang dihasilkan oleh IC 555 yang mendapatkan catu daya dari penyearah setengah gelombang diode D1.

Komponen yang digunakan sebagai berikut :

Resistor
: R1 ... 10K/5W
  R2 ... 100K
  R3 ... 47K
  R4 ... 500 ohm
Kapasitor
: C1 ... 200 µF/250V
  C2 ... 10 µF/250V
Diode
Zener diode
Triac
: D ... BY 127
: Z ... BZ 148
: ST 024 

Gambar rangkaian :


Sumber : Aneka Hoby Elektronika Edisi 4 - Dedy Rusmadi

Pengatur temperatur

Dalam rangkaian ini, bila temperatur sekitar termstor rendah, maka triac akan mendapatkan trigger kaki 2 dari IC akan tinggi dan triac akan off dan akan memutuskan beban. Triac akan kembali aktif bila temperatur sudah konstan kembali.

Komponen yang digunakan sebagai berikut :

Resistor
: R1 ... 10K/5W
  R2 ... 470K
  R3 ... 5K
  R4 ... 1K
Kapasitor
: C1 ... 200 µF/250V
  C2 ... 50 µF/250V
  C3 ... 0.01 µF/250V
Diode
Zener diode
Triac
IC Type  
: D ... BY 127
: D2 ... BZ 148
: ST 044
: NE 555 
Thermistor


Gambar rangkaian :


Sumber : Aneka Hoby Elektronika Edisi 4 - Dedy Rusmadi

SCR/TRIAC Tester

Rangkaian ini dapat dipergunakan untuk mengetahui baik buruknya sebuah SCR dan TRIAC. Untuk mengukur scr atau triac caranya adalah memasang scr atau triac tersebut pada tempat yang telah ditentukan, kemudian tombol S3 ditekan dan bila tombol S3 ditekan akan timbul tegangan yang mentrigger bagian gate dari SCR atau TRIAC sehingga anoda akan terhubung dan lampu akan menyala. Dalam hal ini lampu akan menyala apabila SCR atau TRIAC yang di ukur dalam keadaan baik dan sebaliknya bila lampu tidak menyala berarti SCR atau TRIAC sudah tidak baik.

Komponen yang digunakan sebagai berikut :

Resistor
: R1, R2  ... 1K2
Kapasitor
: C ... 500 µF/10V
Lampu
: 6,3 volt
Transpormator
: T ... 220/110/6,3

Gambar rangkaian :

Sumber : Aneka Hoby Elektronika Edisi 4 - Dedy Rusmadi

Melipat Gandakan Tegangan DC

Rangkaian ini dapat menigkatkan dan melipatgandakan DC dari 6V menjadi 12V. Dalam bidang elektronika rangkaian seperti ini dicebut Voltage Doubler

Komponen yang digunakan sebagai berikut :

Resistor
: R1 ... 1K2
  R2, R3 ... 22K
  R4 ... 510 ohm
  R5 ... 330 ohm
Kapasitor
: C1 ... 0,022 µF/16V
  C2 ... 0,047 µF/16V
  C3, C4 ... 270 µF/16V
Transistor
: TR1, TR2 ... 2N 404
  TR3 ... AC 123
  TR4, TR5 ... AC 127
Diode
Baterai/ACCU
: D1, D2 IN 4002
: 6V

Gambar rangkaian :


Sumber : Aneka Hoby Elektronika Edisi 4 - Dedy Rusmadi

Alarm Tanda Kebakaran

Rangkaian ini dapat mengetahui adanya bahaya kebakaran dengan menggunakan NTC, tahanannya akan kecil apabila kena panas dan akan mengakibatkan transistor akan aktif dan relay akan menghubungkan alarm dengan sumber listrik dari baterai sampai alarm berbunyi.

Komponen yang digunakan sebagai berikut :

Resistor
: R1, R2,R3,R4 ... 1 K2
Trimpot
Dioda
: RV ... 10 K
: D ... IN 4002
Transistor
: TR1 ... BC 108
  TR2 ... BC 109
NTC ( Negative Temperature Coefisient )
Relay
Alarm
Switch
: 6 Volt

Gambar rangkaian :


Sumber : Aneka Hoby Elektronika Edisi 4 - Dedy Rusmadi

Arus Listrik dan Kerapatan Arus

Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luasan penampang lintang. Arah arus listrik diperjanjikan sebagai arah gerakan muatan positif. Jika pada suatu penampang konduktor lewat muatan positif 10 C ke kanan dan muatan negatif 20 C ke kiri, maka dikatakan pada penampang tersebut lewat muatan positif sebesar 30 C ke kanan. Bentuk sederhana pernyataan matematis dari definisi arus dituliskan sebagai:

i = Q/t

tetapi dengan mempertimbangkan besaran-besaran dalam media transmisi (kawat penghantar) dan besaran-besaran grak lainnya, maka perhatikan suatu konduktor dengan luas penampang A yang dikenai medan listrik E (seperti Gambar 1.). Karena medan listrik E ke arah kanan maka menyebabkan muatan-muatan positif dalam konduktor bergerak ke kanan dengan kecepatan v. Bila dalam selang waktu dt telah mengalir melewati luasan A sejumlah muatan positif sebesar dQ, maka dQ adalah jumlah muatan total yang terdapat di dalam tabung bervolume (A.v.dt), dengan v adalah kecepatan rata-rata partikel pembawa muatan.

Gambar 1. Segmen dari sebuah kawat penghantar arus listrik.

Bila jumlah partikel persatuan volume n, dan muatan tiap-tiap partikel q, maka

dQ = A.v.dt.n.q.

Kuat arus i yang didefinisikan sebagai jumlah muatan positif yang lewat penampang dalam satu satuan waktu adalah:

Bila satuan muatan adalah coulomb, dan satuan waktu adalah detik, maka satuan arus listrik disebut ampere (A). Kalau muatan yang lewat terdiri dari bermacam-macam partikel dengan jumlah partikel persatuan volume, kecepatan, dan muatan yang berlainan, maka

dQ = Adt (n1v1 q1 + n2 v2 q2 + ... ) dan






Rapat arus J didefinisikan sebagai kuat arus i dibagi luas penampang A, yaitu


Hukum Coulomb

Adanya gaya interaksi antara dua buah benda yang bermuatan listrik, terjadi gaya tarik-menarik antara dua buah muatan yang tidak sejenis, begitu juga sebaliknya. Yang menjadi pertanyaan adalah : faktor-faktor apa yang mempengaruhi besar gaya ini?
Seorang fisikawan Perancis Charles Coulomb (1736 – 1806) menyelidiki adanya gaya listrik pada tahun 1780-an dengan menggunakan pengimbang torsi. Walaupun peralatan yang khusus yang mengukur muatan listrik tidak ada pada masa Coulomb, ia menyiapkan bola-bola kecil dengan muatan yang berbeda dan rasio kedua muatan diketahui. Hasil eksperimennya menyimpulkan bahwa:
1. Gaya interaksi antara dua muatan se-banding dengan hasil kali dua muatan.
2. Gaya interaksi antara dua muatan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara ke dua
muatan (Gambar 1)

Gambar 1. Dua buah muatan berjarak R

Secara matematis hasil pengamatan secara eksperimen dapat dinyatakan dengan persamaan :




 dengan k adalah konstanta pembanding yang besarnya (8,988 x 109) N.m2/C2 (biasanya dibulatkan menjadi 9 x 109 N.m2/C2 ).
Gaya F pada hukum Coulomb menyatakan besar gaya listrik yang diberikan masing-masing benda bermuatan kepada yang lainnya, dan hukum ini hanya berlaku untuk muatan yang diam. Arah gaya listrik selalu sepanjang garis yang menghubungkan ke dua benda tersebut. Jika ke dua benda muatannya sejenis, maka gaya pada masing-masing benda berarah menjauhi muatan (tolak-menolak).
Sebaliknya jika ke dua benda muatannya tidak sejenis, maka gaya pada masing-masing benda mempunyai arah menuju benda yang lain (tarik-menarik), seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 9.

Gambar 2. Arah gaya tergantung jenis muatan (a) sejenis (b) tidak sejenis

Konstanta k seringkali ditulis dalam bentuk besaran yang berhubungan dengan sifat kelis-trikan εo yang disebut dengan permitivitas ruang hampa. Konstanta ini dihubungkan dengan k=1/4πεo. dengan demikian hukum Coulomb dapat dituliskan






Dengan





Gaya listrik, seperti gaya-gaya yang lain adalah besaran vektor. Suatu besaran vektor mempunyai besar dan arah. Akan tetapi hukum Coulomb yang dituliskan dalam persamaan di atas hanya akan memberikan besarnya gaya. Untuk menentukan arah, perlu menggam-bar diagram dan menginterpretasikan hubungan dengan muatan secara hati-hati. Ketika menghitung dengan hukum Coulomb, kita biasanya mengabaikan tanda muatan-muatan dan menentukan arah berdasarkan pada apakah gaya tersebut tarik-menarik atau tolak-menolak.

Sumber : buku - Draf Modul Fisika

Sabtu, 28 Januari 2012

Muatan Konduksi dan Induksi

Cara memperoleh muatan listrik adalah dengan cara melebihkan salah satu muatan. Ada dua cara yaitu: (1) cara konduksi dan (2) cara induksi.

Cara Konduksi
Bila sebuah benda logam bermuatan positif disentuhkan dengan benda logam lain yang tidak bermuatan (netral), maka elektron-elektron bebas dalam logam yang netral akan tertarik menuju logam yang bermuatan positif, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1. Karena sekarang logam ke dua tersebut kehilangan beberapa elektronnya, maka logam ini akan bermuatan positif. Proses demikian disebut memuati dengan cara konduksi atau dengan cara sentuhan, dan akhirnya ke dua benda memiliki muatan dengan tanda yang sama.

Gambar 1. Memberi muatan dengan cara konduksi (a) Batang logam netral (b) Batang logam dimuati dengan cara sentuhan

Cara Induksi
Bila benda bermuatan positif didekatkan pada batang logam yang netral, tetapi tidak disentuhkan, maka elektron-elektron batang logam tidak meninggalkan batang logam, namun elektron-elektron tersebut bergerak dalam batang logam menuju benda yang bermuatan, dan meninggalkan muatan positif pada ujung yang berlawanan, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.

Gambar 2. Memberi muatan dengan cara induksi. (a) Batang logam netral (b)Batang logam tetap netral, tetapi dengan pemisahan muatan


Proses seperti Gambar 2. dikatakan, muatan di-induksikan pada ke dua ujung batang logam. Pada proses ini tidak ada muatan total yang dihasilkan pada batang logam, muatan hanya dipisahkan, sehingga muatan batang logam tetap nol. Meskipun demikian, jika batang logam dipotong menjadi dua bagian, kita akan memiliki dua benda yang bermuatan, satu bermuatan positif dan yang satunya bermuatan negatif.
Cara lain untuk menginduksi muatan total pada benda logam adalah dengan menghubung-kannya dengan kawat penghantar ke tanah (ground) sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 3(a). (berarti “ground”). Selanjutnya benda dikatakan di-ground-kan atau dibumikan. Karena bumi sangat besar dan dapat menyalurkan elektron, maka bumi dengan mudah dapat menerima ataupun memberi elektron-elektron; oleh karena itu, bumi dapat bertindak sebagai penampung (reservoir) untuk
muatan. Jika suatu benda bermuatan, misalnya muatan negatif didekatkan ke sebuah logam, maka elektron-elektron bebas dalam logam akan menolak dan beberapa elektron akan bergerak menuju bumi melalui kawat (Gambar 3(b)). Hal ini menyebakan logam tersebut bermuatan positif. Jika sekarang kawat dipotong, logam akan memiliki muatan induksi positif (Gambar 3(c)), dan setelah benda negatif dijauhkan, elektron-elektron seluruhnya akan kembali ke logam dan benda akan netral.

Gambar 3. Menginduksi muatan ke sebuah benda yang terhubung ke tanah. (a) Grounding (b) Mengalirkan muatan ke tanah (c) Benda netral kembali

Sumber : Buku - Draf Modul Fisika

Muatan Listrik dalam Atom

Konsep kelistrikkan semakin menunjukkan kemajuan ketika konsep kelistrikan dimulai dari dalam atom itu sendiri. Konsep ini berkembang baru pada dua abad terakhir. Pada bagian ini akan dibahas struktur atom dan gagasan-gagasan yang membawa kita terhadap pandangan atom yang saat ini lebih rinci.

Gambar 1. Model atom sederhana

Perkataan atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang berarti tak dapat dibagi. Partikel sub atom yang membentuk atom ada tiga macam yakni elektron, proton, dan netron, dengan model atom seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Atom memiliki inti bermuatan positif yang berat, dan dikelilingi oleh satu atau lebih elektron bermuatan negatif. Inti terdiri dari proton yang bermuatan positif, dan netron tidak bermuatan (netral). Besarnya muatan negatif (elektron) sama dengan besarnya muatan positif (proton) dan tidak ada muatan yang lebih kecil dari kedua muatan partikel ini, sehingga seringkali disebut dengan satuan dasar muatan (e). Semua muatan benda merupakan kelipatan bilangan bulat dari satuan dasar muatan, dengan demikian muatan bersifat terkuantisasi (diskrit).
Setiap muatan Q yang ada di alam dapat dituliskan dalam bentuk Q = ± Ne. Kuantisasi muatan listrik kadangkala tidak teramati karena biasanya N memiliki harga yang sangat besar, seperti misalkan pada batang plastik yang digosokkan pada kain wol maka akan berpindah sejumlah elektron sebanyak sekitar 1010 . Sedangkan proses berkurang atau bertambahnya elektron pada suatu benda disebut dengan ionisasi. Besarnya satuan dasar muatan listrik e adalah
e =1,60×1019C

Massa proton dan netron besarnya hampir sama, dan massanya 1840 kali massa elektron. Jadi, praktis seluruh massa atom terpusat di intinya. Karena satu kilomol hydrogen beratom tunggal terdiri atas 6,02x1026 partikel (bilangan Avogadro) dan massanya 1,008 kg, maka massa atom hydrogen adalah






Atom hydrogen adalah satu-satunya pengecualian dari dalil bahwa setiap atom terdiri dari 3 macam partikel sub atom. Inti atom hydrogen hanya sebuah proton, dikitari oleh satu elektron dan selebihnya merupakan massa atom hydrogen, (1/1840) bagian adalah massa elektron dan selebihnya merupakan massa proton. Dinyatakan dengan tiga angka penting maka massa elektron adalah





Massa proton = 1,67x1027 kg

Karena massa proton dan massa neutron hampir sama, maka

Massa neutron = 1,67x1027 kg

Dalam susunan berkala atom (tabel periodik), setiap unsur ditulis dalam satu kotak dan di bagian bawahnya terdapat bilangan yang menyatakan nomor atom.

“Nomor atom menunjukkan banyaknya proton dalam inti, atau, dalam keadaan tidak terusik, merupakan banyaknya elektron di luar inti”.

Bila jumlah total proton sama dengan jumlah total elektron, maka benda yang bersangkutan sebagai suatu keutuhan netral secara listrik.
Ketika kita ingin melebihkan muatan negatif pada suatu benda, hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni cara pertama : tambahkan muatan negatif pada benda netral, atau cara ke dua: mengambil sejumlah muatan positif pada benda tersebut. Begitu pula, kalau muatan positif ditambahkan atau bila muatan negatif dikurangkan, maka akan terjadi kelebihan muatan positif.
Dalam kebanyakan kejadian, muatan negatiflah (elektron) yang ditambahkan atau dikurangi, dan benda yang disebut “bermuatan positif” adalah benda yang jumlah normal muatan elektronnya berkurang. Yang dimaksud dengan “muatan” suatu benda adalah muatan lebihnya, dibandingkan dengan jumlah muatan positif atau negatif dalam benda itu, muatan lebih tersebut jumlahnya jauh lebih sedikit.
Pada benda padat, inti cenderung berada pada posisi yang tetap, sementara elektron bergerak cukup bebas. Pemberian muatan pada benda padat dengan cara menggosok bisa dijelaskan sebagai perpindahan elektron dari satu benda ke benda yang lainnya. Penggaris plastik menjadi bermuatan negatif ketika digosok dengan handuk kertas, perpindahan elektron dari handuk ke plastik membuat handuk bermuatan positif yang sama besarnya dengan muatan negatif yang didapat oleh plastik. Biasanya muatan pada ke dua benda hanya bertahan dalam waktu yang terbatas dan akhirnya ke dua benda kembali ke-keadaan netral.

Gambar 2. Sebuah molekul polar H2O, mempunyai muatan yang berlawanan pada ujung yang berbeda

Pertanyaan yang muncul dalam benak kita adalah ke mana muatan itu pergi ? Dalam beberapa kasus, hal ini dinetralkan oleh ion-ion bermuatan di udara (misalnya, oleh tumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, yang dikenal sebagai sinar kosmik dari ruang angkasa yang mencapai bumi). Hal yang penting diketahui, bahwa muatan dapat lepas ke inti air yang ada di udara. Ini karena molekulmolekul air adalah polar, sehingga elektron-elektron ekstra pada penggaris plastik, dapat lepas ke udara karena di tarik menuju molekul-molekul positif air, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.
Di sisi yang lain, benda-benda yang dimuati secara positif, dapat dinetralkan oleh hilangnya elektron-elektron air dari molekul-molekul udara ke benda-benda bermuatan positif tersebut. Pada udara kering, listrik statis lebih mudah diperoleh karena udara berisi lebih sedikit molekul-molekul yang dapat berpindah. Pada udara lembab, lebih sulit untuk membuat benda bermuatan tahan lama.

 Sumber : buku - Draf Modul Fisika

Muatan Listrik dan Kekekalannya

Kata “listrik” berasal dari kata Yunani “elektron” yang berarti “ambar”. Ambar adalah suatu damar pohon yang telah membatu, dan jika digosok dengan kain wol akan diperoleh sifat yang dapat menarik benda-benda ringan. Perilaku batu ambar seperti ini sekarang dapat dikatakan bahwa “batu ambar terelektrifikasi atau memperoleh muatan listrik” atau secara listrik “dimuati”. Proses elektrifikasi ini sekarang kita sebut sebagai listrik statis, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Untuk memberi muatan listrik pada benda padat, dapat dilakukan dengan menggosok-gosokkannya benda tersebut pada benda lain. Jadi, sebuah mobil yang sedang melaju akan memperoleh muatan listrik akibat geraknya menembus udara sekelilingnya; selembar kertas akan bermuatan listrik ketika bergerak dalam mesin cetak. Pada masing-masing kasus di atas sebuah benda menjadi bermuatan listrik karena proses penggosokan terhadap benda lain dan dikatakan memiliki muatan listrik total. Sesungguhnya, persinggungan yang rapat saja sudah akan menimbulkan muatan listrik. Menggosok artinya tidak lain adalah membuat persinggungan rapat antara permukaan dua benda.


Gambar 1. Proses elektrifikasi (a) penggosokan (b) sisir menarik benda-benda kecil, (c) penggaris menarik potongan kertas kecil

Apakah semua muatan listrik sama, atau mungkinkah ada lebih dari satu jenis muatan? Pada kenyataannya ada dua jenis muatan listrik berdasar kegiatan empiris, sebagaimana ditunjukkan oleh eksperimen seperti pada Gambar 2. Sebuah penggaris plastik yang digantungkan dengan tali dan digosokkan dengan keras pada kain untuk membuatnya bermuatan. Ketika penggaris ke dua yang juga telah dimuati dengan cara yang sama didekatkan ke penggaris yang pertama, terlihat bahwa satu penggaris menolak penggaris plastik yang lainnya, seperti ditunjukkan pada Gambar 2(a). Dengan cara yang sama, jika sebuah batang kaca yang telah digosok dan kemudian didekatkan dengan batang kaca lain yang telah bermuatan kembali menunjukkan adanya gaya tolak-menolak, seperti Gambar 2(b).
Sebaliknya jika batang kaca yang telah bermuatan didekatkan dengan penggaris plastik yang juga telah bermuatan (keduanya dimuatan dengan cara menggosok), maka terlihat bahwa kedua benda saling tarik-menarik, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2(c). Kejadian menunjukkan bahwa ada perbedaan muatan listrik antara muatan pada plastik dan muatan yang dibawa oleh kaca, dengan kata lain bahwa ada dua jenis muatan yang terbentuk pada benda yang digosok. Dari ketiga kejadian sederhana tadi maka gaya interaksi antara dua benda bermuatan menunjukkan bahwa muatan sejenis akan tolak-menolak dan sebaliknya muatan yang tidak sejenis akan saling tarik-menarik.
Seorang negarawan, filsuf, dan ilmuwan Amerika Benjamin Franklin (1706-1790) mengajukan argument bahwa ketika sejumlah muatan dihasilkan pada suatu benda dalam satu proses, maka muatan yang berlawanan dengan jumlah yang sama dihasilkan pada benda yang lainnya. Positif dan negatif diperlakukan secara aljabar, sehingga pada setiap proses, perubahan total jumlah muatan yang dihasilkan selalu nol. Sebagai contoh, ketika penggaris plastik digosok dengan handuk kertas, maka penggaris plastik mendapatkan muatan negatif sedangkan handuk akan mendapatkan muatan positif dengan jumlah yang sama. Muatan-muatan tersebut terpisah, tetapi jumlah keduanya nol. Ini merupakan contoh hukum yang dikenal sebagai hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa:
“jumlah total muatan listrik yang dihasilkan pada setiap proses adalah nol”.

Jika suatu benda atau bagian ruang mendapatkan muatan positif, mala muatan negatif dengan jumlah yang sama akan ditemukan di daerah sekitarnya atau benda di dekatnya. Tidak pernah ditemukan penyimpangan dari hukum ini, dan hukum kekekalan ini sama kuatnya seperti hukum kekekalan energi dan momentum.
(a) Dua penggaris plastik yang bermuatan saling tolak-menolak

(b) Dua batang kaca yang bermuatan saling tolak-menolak

(c) Batang kaca bermuatan menarik penggaris plastik bermuatan

Gambar 2. Muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik, sedangkan muatan yang sejenis akan tolak-menolak

Sumber : Buku - Draf Modul Fisika

Rabu, 18 Januari 2012

Udah lama gak posting ne

Oke, maaf ya kepada pengunjung setia blog ini, memang saya sebagai admin udah lama gax posting di blog ini. Karna banyak kesibukan disana – sini jadi tidak sempat untuk membuat postingan di blog ini. Tapi sebelumnya saya juga agak bingung mau posting apa. Kebanyakan  pada tahun sebelumnya saya banyak memposting tentang buku-buku gratis. Untuk di tahun yang baru ini saya ingin mencoba memposting tentang software aplikasi dan game. Mudah – mudahan bermanfaat buat para pengunjung blog ini, dan proses downloadnya juga masih lancar.  

SPONSOR WEBSITE

 
Obrolan